Hepatitis
merupakan salah satu penyakit yang memiliki prevalensi cukup tinggi, salah
satunya hepatitis C. Penyakit ini juga
cukup berbahaya jika sudah masuk ke dalam fase kronis dan dapat menyebabkan
kematian. Oleh sebab itu, guna menghindari penyakit ini, berikut pembahasan
singkat tentang cara penularan dan pencegahannya.
Penyebab
Hepatitis adalah
penyakit yang merujuk peradangan pada organ hati, yang disebabkan oleh
kebiasaan minum alkohol, penggunaan obat-obatan tertentu, gangguan autoimun,
paparan zat racun dan infeksi virus. Sedangkan, huruf “C” sendiri menunjukan
bahwa penyebab hepatitis adalah virus hepatitis tipe C (HCV).
Penularan HCV
terjadi melalui kontak darah, di mana ketika darah orang yang terinfeksi masuk
ke aliran darah orang yang belum terinfeksi. Meskipun jumlah darah yang masuk
sangat kecil atau bahkan tak kasat mata, kemungkinan tertular HCV tetap ada.
Penularan
tersebut umumnya terjadi ketika menggunakan alat medis yang tidak steril, donor
darah, penggunaan narkoba jenis suntik, tato dan tindik tubuh dengan alat yang
tidak steril. Selain itu, ada pula hal yang memiliki resiko kecil menularkan
HCV, seperti melalui hubungan seksual, penularan ibu dan anak dan menggunakan
barang pribadi yang terkontaminasi darah.
Gejala
Hepatitis C dikenal juga dengan silent killer karena gejala pada fase
awal umumnya samar atau bahkan tidak menimbulkan gejala. Gejala yang khas
biasanya baru akan muncul ketika sudah memasuki fase kronis. Bahkan jika tidak
ditangani dengan baik, penyakit ini dapat berkembang menjadi sirosis atau
kanker hati dalam 20 tahun.
Namun, adapun
gejala yang umum muncul pada tahap awal (6 bulan setelah penularan HCV) antara
lain adalah demam, kurang nafsu makan, lemas, sakit perut, muntah dan kadang
menimbulkan jaundice atau penyakit
kuning.
Sedangkan,
gejala pada fase kronis adalah tubuh terasa lelah sepanjang hari, nyeri sendi
dan otot, perut kembung, kulit terasa gatal, nafsu makan menurun, mual dan
muntah, mudah memar dan berdarah, penyakit kuning, asites, muntah darah dan
penurunan kesadaran. Gejala tersebut umumnya disebabkan organ hati yang sudah
terlanjur rusak akibat HCV.
Pencegahan
Tindak pencegahan
bisa dilakukan dengan menghindari resiko penularan, yaitu memilih tempat tato
atau tindik yang menggunakan jarum sekali pakai, tidak menggunakan
narkoba—terutama jenis suntik—tidak bergonta-ganti pasangan, tidak berbagi
jarum suntik dan tidak menggunakan barang pribadi bersamaan, seperti gunting
kuku, alat cukur dan sikat gigi.
Vaksin untuk HCV
sendiri belum ada hingga sekarang. Gejala awalnya pun sangat samar, oleh sebab
itu untuk mengidentifikasi sedini mungkin, lakukanlah pemeriksaan kesehatan secara
berkala.
Demikian pembahasan singkat tentang penyebab dan
cara mencegah penyakit hepatitis C.
Meskipun penyakit ini cukup berbahaya, kemungkinan kesembuhan cukup besar,
bahkan beberapa kasus dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan. Informasi lain
tentang kesehatan, gaya hidup, kehamilan dan parenting bisa Anda baca di laman parenting.orami.co.id.