Sumber:
Ekonomi global memang sudah diperkirakan akan
semakin memburuk dan melambat. Hal ini dipengaruhi banyak hal, dan cukup banyak
pula pihak atau ahli yang menyoroti hal ini. Kadin Indonesia pun turut menyumbangkan pandangan, apa kiranya yang
akan menjadi tantangan bagi dunia perdagangan Indonesia.
Ramalan perlambatan ekonomi global pun turut
diperkirakan oleh Waketum Bidang Moneter, Fiskal, dan Kebijakan Publik Kadin Indonesia. Raden Pardede menggambarkan bahwa proyeksi tumbuhnya ekonomi Indonesia
di tahun depan akan menurun drastis. Ketua
Kadin Rosan Perkasa juga turut mengkhawatirkan menurunnya daya saing
nasional.
Penurunan
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2020
Proyeksi pertumbuhan dunia ekonomi pada tahun
2020 mendatang akan mencapai 5% secara tahunan. Angka ini cenderung lebih
rendah bila dibandingkan dengan proyeksi pemerintah pada RKP tahun 2020, yakni
5,2%.
Selain itu, bagian lain yang turut melemah
adalah permintaan dari dalam negeri serta adanya penurunan pada penjualan
ritel, mobil, serta properti. Raden Pardede memperkirakan bila hal ini terus
terjadi, maka akan berpengaruh besar pada pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa
mendatang.
Perkiraan perlambatan ekonomi global tahun
depan dilihat dari kederasan laju ekspor dan impor. Belakangan, laju impor
terus merosot, terlebih untuk bahan baku serta barang modal. Kemerosotan laju
impor barang modal dan barang baku bisa menjadi tanda besar terkait melambatnya
laju investasi di negara ini.
Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia Masih Lebih Unggul dari Negara Lain
Walaupun pertumbuhan ekonomi global kian
merosot dan pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami keterlambatan, Indonesia
masih lebih unggul dari yang lain. Hal ini dinilai dari Laporan Bank Indonesia
pada bulan Oktober 2019 lalu. Surat Utang Negara (SUN) masih memiliki angka
peminat yang cukup tinggi di kalangan investor asing.
Selain itu, dilihat dari nilai tukar mata uang
rupiah sepanjang tahun 2019, kestabilan nilai tukar juga bisa menjadi unggulan
tersendiri bagi Indonesia. Sehingga, walaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia
berkisar 5%, angka ini masih lebih aman dibandingkan negara-negara lain.
Dari beberapa hal tersebut, Indonesia dipercaya
masih bisa bertahan dengan baik di tengah labilnya ekonomi global. Terlebih,
kebiasaan Indonesia dalam mengandalkan konsumsi dalam negeri juga menjadi
penyokong tiang perekonomian yang cukup baik. Sehingga, kini saatnya anak muda
lah yang mengambil peran besar dalam laju ekonomi Indonesia.
Tantangan
Bagi Pengusaha Muda untuk Dunia Perdagangan Indonesia
Sudah selayaknya pembangunan besar-besaran di
dunia perdagangan Indonesia dipercayakan kepada anak muda bangsa. Sebagai ujung
tombak pembangunan, para pengusaha muda bisa menaikkan kembali pertumbuhan
ekonomi Indonesia. Pembangunan ini bisa dilakukan mulai dari investasi dan
produksi.
Melalui investasi, pengusaha muda Indonesia tidak akan mudah goyah dengan
adanya laju perekonomian dunia yang sulit ditebak. Terlebih adanya perang dagang
Amerika dan China akan membuat sektor ekonomi kian tidak menentu. Sehingga,
sebelum perang dagang tersebut benar-benar usai, ada baiknya investasi segera
dipopulerkan.
Selain investasi, produksi pun tetap harus
ditingkatkan dan terus diawasi. Semakin banyak produksi dengan cara yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan trend,
maka semakin aman pula perekonomian Indonesia. Salah satu usaha yang dilakukan Kadin adalah dengan meningkatkan kinerja
perekonomian nasional, yang bisa dimulai dari produksi pengusaha muda.
Kini, anak muda bisa mengembangkan kreatifitas
yang tidak pernah terduga sebelumnya. Penggunaan media sosial, derasnya
informasi, gagasan out of the box,
serta kecerdasan generasi milenial, akan menjadi modal yang kuat bagi negeri. Kadin Indonesia pun turut percaya
perekonomian negara akan membaik bila dikelola maksimal oleh anak muda.